\

Kamis, 27 April 2017

Sejarah Phi

SEJARAH PENGGUNAAN SIMBOL π

A.    Pengertian Pi (π)

Pi adalah sebuah konstanta dalam matematika yang merupakan perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya. Pi adalah bilangan irasional yang berarti nilai Pi  tidak dapat dinyatakan dalam pembagian bilangan bulat (biasanya pecahan 22/7 digunakan sebagai pendekatan Pi, namun sebenarnya tidak ada satu pun pecahan yang dapat mewakili nilai Pi). Oleh karena itu representasi desimal Pi tidak akan pernah berakhir dan tidak akan pernah memiliki pola angka tertentu yang permanen.
Istilah Pi sendiri diambil dari huruf Yunani ”Phiwas” yang merupakan abjad Yunani yang ke-16.

B.     Penerapan simbol Pi (π)

Karena (π) berhubungan dengan lingkaran, maka (π) banyak ditemukan dalam rumus-rumus trigonometri dan geometri, terutama yang menyangkut lingkaran, elips dan bola. Pi juga ditemukan pada rumus-rumus bidang ilmu lainnya seperti kosmologi, teori bilangan, statistika, fractal, termodinamika, mekanika, dan eloktromagnetisme.
Keberadaan Pi yang sangat umum menjadikan salah satu konstanta matematika yang paling luas (dikenal), baik di dalam maupun di luar kalangan ilmuwan. Hal ini terbukti dari beberapa penerbit buka yang membahas konstanta ini.

C.   Sejarah Pi

Simbol huruf Yunani π sendiri sebenarnya telah digunakan dalam matematika jauh sebelum william Jones. William Oughtred (1574-1660) dan Isaac Barrow (1630-1677) menggunakan π dan δ (delta) untuk mengekspresikan rasio keliling dengan diameter. Di sini terlihat penggunaan δ untuk menyatakan diameter di mana huruf Yunani δ bersesuaian dengan huruf  latin “d”, sedangkan huruf π bersesuaian dengan huruf latin “p”, dari kata periphery yang artinya keliling. Sementara David Gregory (1661-1701)  pada tahun 1697 menggunakan π untuk menyatakan perbandingan keliling dengan jari-jari lingkaran dalam  bentuk ρ/π. Lagi-lagi terlihat bahwa penggunaan huruf π untuk menyatakan keliling.
Piramida Giza mesir yang dibangun pada tahun 2589-2566 SM, dibangun dengan kelilingnya sekitar 1760 kubit dan tinggi sekitar 280 kubit. Perbandingan antara keliling dengan tinggi piramida ini adalah  6,2857. Nilai ini mendekati nilai 2  6,2857. Berdasarkan rasio ini, beberapa ahli mesir kuno menyimpulkan bahwa pendiri bangunan piramida ini dimungkinkan memiliki pengetahuan akan  dan dengan sengaja mendesain piramida dengan rasio seperti ini. Beberapa ahli menyanggah hal tersebut dan menyimpulkan hal ini hanyalah kebetulan belaka karena tiada bukti apapun yang mendukungnya.
Pendekatan tertulis terhadap nilai  paling awal ditemukan di Mesir dan Babilonia, dengan nilai pendekatan berselisih lebih kurang satu persen dari nilai sebenarnya. Sebuah lempeng liat dari Babilonia tahun 1900-1600 SM memuat pernyataan mengenai geometri yang mengasumsikan  sebagai  =3,125.
Di Mesir, Papirus Rhind yang berasal dari tahun 1650 SM ( papirus sendiri merupakan salinan dari dokumen tahun 1850 SM ) memiliki rumus luas lingkaran yang mengasumsikan nilai  sebagai(  )2 3,1605. Di india sekitar tahun 600 SM, catatan Sutra Shulba dalam bahasa sansekerta memuat nilai  sebesar (  )2 3,088. Pada tahun 150 SM, sumber-sumber catatan dari India memperlakukan nilai π dengan  ≈ 3,1622.
Archimedes mengembangkan algoritme poligon untuk menghitung nilai pendekatan π. Dia menghitung nilai  dengan menggambar poligon di luar dan di dalam sebuah lingkaran. Archimedes memperkirakan luas lingkaran dengan menggunakan Teorema Pythagoras untuk menemukan bidang dua poligon reguler, yaitu poligon tertulis di dalam lingkaran dan poligon di mana lingkaran itu dibatasi, karena lingkaran terletak di antara area ditulis dan dibatasi poligon, luas dari poligon memberikan batas atas dan bawah untuk daerah lingkaran. Archimedes tahu bahwa ia tidak menemukan nilai  tetapi hanya sebuah pendekatan dalam batas-batas tersebut. Dengan cara ini, Archimedes menunjukkan bahwa nilai  adalah antara  atau 3,1408 <  < 3,1429. Hal ini yang membuat orang-orang menganggap nilai  = . Sebagaimana yang dilakukan archimedes, Fibonacci pun pada tahun  1220 menghitung nilai π dan mendapatkan hasil 3,1418 dengan menggunakan metode poligon.
Pada zaman Cina kuno sekitar tahun 1 masehi nilai  adalah 3,157, pada abad ke-1 sekitar 3,1623. Abad ke-3 sekitar 3,1556. Sekitar tahun 26, matematikawan dari kerajaan Wei, Liu Hiu menemukan algoritme iteratif berbasis polygon yang digunakan dengan 3072-gon untuk menghasilkan nilai  sebesar 3,1416. Liu kemudian menciptakan metode yang lebih cepat dan mendapatkan nilai 3,14. Matematikawan cina Zu Chongzi sekitar tahun 480 menghitung bahwa  dengan menggunakan algoritme Liu Hui dan menerapkannya menggunakan 12.2888-gon. Nilai yang didapat adalah 3,1415926... dan akurat sebanyak tujuh digit. Nilai pendekatan ini merupakan nilai yang paling akurat selama 800 tahun berikutnya.
Perhitungan nilai π juga direvolusi oleh berkembangnya teknik deret tak terhingga pada abad ke-16 dan 17. Deret tak terhingga merupakan penjumlahan deretan suku-suku yang tak terhingga banyaknya. Hal ini mengizinkan matematikawan menghitung nilai π dengan menggunakan metode yang melebihi metode Archimedes. Walaupun metode deret tak terhingga utamanya digunakan oleh matematikawan Eropa untuk menghitung nilai π, pendekatan ini pertama kali ditemukan di India antara tahun 1400 dan 1500. Beberapa deret tak terhingga dijelaskan, meliputi deret untuk sinus, tangen, dan kosinus, yang dikenal sebagai deret Gregory-Leibniz.
Leibniz menggunakan deret tak terhingga untuk memperkirakan nilai π sampai dengan 11 digit sekitar tahun 1400. Namun rekor tersebut dikalahkan oleh matematikawan Persia Jamshid al-Kashi pada tahun 1430 menggunakan algoritma poligon.
No
Waktu
Tokoh
Kejadian
1
Abad 19 SM
Bangsa Babilonia
Menetapkan nilai π = 25/8 = 3,125
Dan menghitung luas lingkaran dengan mengambil tiga kali kuadrat jari-jarinya, yang memberikan nilai π = 3.
2
Abad 17 SM
Ahmes (Mesir)
Menghitung luas lingkaran dengan formula memberikan nilai perkiraan untuk π = 256/81= 3.1605
3
Abad 9 SM
Astonot India Yajnavalkya
Menghitung bahwa π =  339/108 = 3.1389
4
Abad ke 3 SM
Archimedes (Yunani)
Menyatakan bahwa 3 + 1/7 < π < 3 + 1/7 atau π terletak antara bilangan 3.1408 dan 3.1428
5
Tahun 263
Matematikawan China Liu Hui
Menyatakan bahwa π = 3.141014
6
Abad ke 15
Ghyath da-din Jamshid Kashani (Persia)
Telah menghitung nilai π yang akurat sampai 16 digit
7
Tahun 1600
Matematikawan Jerman Ludolph Van Cheulen
Menghitung π dengan akurasi sampai 32 digit.
8
Abad ke 18
Matematikawan Prancis Georges Buffon
Merancang cara untuk menghitung π berdasarkan probabilitas
9
Tahun 1706
Ahli matematika bahasa Inggris
Memperkenalkan abjad Yunani Pi (π)  untuk mewakili nilai yang dikatakan.
10
Tahun 1737
Euler
Euler resmi mengadopsi simbol Pi (π) untuk mewakili bilangan
11
Tahun 1873
Matematikawan amatir William Shanks
Menyelesaikan 20 tahun menghitung Pi (π) dengan akurasi sampai 707 digit
12
Tahun 1910
Matematikawan India Srinivasa Ramanujan
Merumuskan deret Pi (π) yang digunakan matematikawan saat ini untuk menghitung nilai Pi (π)


D.    Perkembangan Nilai Pi pada Abad 20
Perkembangan komputer yang pesat pada pertengahan abad ke-20 merevolusi perhitungan digit desimal nilai π. Matematikawan Amerika John Wrench dan Levi Smith berhasil menghitung nilai  sampai dengan 1.120 digit menggunakan kalkulator meja. Sekelompok tim yang dipimpin oleh George Reitwiesner dan John von Neumann pada tahun yang sama berhasil mencapai 2.037 digit menggunakan komputer ENIAC dengan lama perhitungan selama 70 jam. Rekor ini terus dipecahkan menggunakan deret arctan (7.480 digit pada tahun 1957; 10.000 digit pada tahun 1958; 100.000 digit pada tahun 1961), sampai dengan 1 juta digit pada tahun 1973.   
E.     Kegunaan Pi
1.      Geometri dan Trigonometri
Seperti yang telah kita pelajari dari sekolah dasar sampai sekarang,  selalu kita jumpai dalam perhitungan mencari luas lingkaran dan keliling lingkaran.
 




Luas lingkaran di atas adalah sama dengan nilai π kali luas daerah yang diarsir. Konstanta π muncul dalam rumus-rumus perhitungan luas permukaan dan volume bidang yang berkaitan dengan lingkaran, misalnya elips, bola dan kerucut. Beberapa rumus-rumus umum yang melibatkan konstanta π misalnya:
·         Keliling bidang yang dibatasi lingkaran dengan jari-jari r adalah
·         Luas bidang yang dibatasi lingkaran dengan jari-jari r adalah
·         Volume bola dengan jari-jari r adalah
·         Luas permukaan bola dengan jari-jari r adalah
π muncul dalam integral tertentu yang mendeskripsikan keliling, luas, dan volume bentuk yang dihasilkan oleh lingkaran. Sebagai contohnya, integral yang mendeskripsikan luas setengah lingkaran dengan jar-jari satu adalah:
 

Dalam integral tersebut, fungsi mewakili kurva setengah lingkaran, dan integralnya  menghitung luas antara setengah lingkaran dengan sumbu x.
 






Fungsi sinus dan kosinus berulang dengan periode 2π
Fungsi trigonometri bergantung pada sudut, para matematikawan mengguna-kan radian sebagai satuan pengukuran sudut tersebut. Nilai π memainkan peran penting dalam sudut yang diukur dalam radian, yang di asumsikan bahwa satu lingkaran penuh memiliki sudut 2π radian. Hal ini berarti 180° sama dengan π radian, dan 1° = π/180 radian. Fungsi-fungsi trigonometri pada umumnya memiliki periode yang merupakan kelipatan dari π, sebagai contohnya sinus dan kosinus memiliki periode 2π, sehingga untuk sudut θ apapun dan bilangan bulat k apapun,                             dan
2.       pada bidang Fisika
                        Konstanta  berguna didalam perhitungan tekanan udara didalam kaleng yang berbentuk tabung karena pengukuran tekanan yang berada didalam kaleng sangat erat kaitannya dengan bentuk kaleng minuman itu sendiri. Sedangkan perhitungan bentuk kaleng minuman biasanya menggunakan pi untuk mengoptimalkan bentuk kaleng. Contohnya: dalam membuat kaleng susu tentu kita harus mengukur voleme pada kaleng tersebut, agar kaleng bisa terisi dengan maksimal. Adapun rumus yang digunakan yaitu:
Volume tabung: d2 x t.
3.       pada bidang musik
Pada bidang ini pi erat kaitannya dengan gelombang bunyi yang dihasilkan dari alat musik tersebut, selain itu pi juga berfungsi didalam pengukuran saat akan membentuk atau membuat suatu alat musik itu sendiri.
4.       dalam bahasa pem-rograman
Seiring berkembang-nya teknologi, penggunaan pi kini semakin luas, banyak aplikasi komputer yang menggunakan pi, misalnya Microsoft Excel, Turbo Pascal, class Math dan lainnya. Adapun identitas  yang digunakan sebagai berikut:
·         Class Math: Math.Pi
·         Turbo pascal: Const Pi
·         Microsoft Excel: Pi
 merupakan bilangan irrasional, yang artinya nilai  tidak akan pernah berulang dan tidak berhingga. Penulis berharap setelah pembaca membaca tulisan ini, kita dapat menghargai sebuah penemuan para matematikawan dalam bidang Geometri dan Trigonometri, Fisika, Musik dan beberapa bahasa Pemrograman. Tanpa adanya William Jones, Leonhart Euleur,  William Oughtred, Isaac Barrow, Archimedess, G. Leibniz yang menemukan simbol-simbol dalam perhitungan matematika, kita akan mengalami kesulitan dalam  melakukan perhitungan. Pi sangat berguna pada semua bidang keilmuan yang perhitungannya melibatkan bentuk lingkaran dan sejenisnya.

F.     Fakta-fakta Menarik Mengenai Pi

1.    Yasumasa Kanada, seorang professor di Universitas Tokyo membutuhkan waktu sekitar 116 jam untuk menemukan sebanyak 6442450000 tempat decimal Pi dengan computer
2.    Pada tahun 1706, John Machin memperkenalkan suatu rumus untuk menghitung nilai Pi yaitu :  =
3.    Seorang ahli matematika Jerman, Rudolp Van Ceulen mendedikasikan seluruh hidupnya untuk menghitung 35 tempat decimal pertama Pi
4.    Pada tahun 1768, Johan Lambert membuktikan nilai Pi adalah sebuah bilangan irasional.
5.    Pada tahun 1882, Ferdinand Lindemann yang juga ahli matematika terkenal membuktikan Pi adalah bilangan yang sulit dipahami.
6.    Ada orang yang hafal semua angka decimal Pi. Orang tersebut membuat lagu dan music berdasarkan digit dari Pi.
7.    Tanggal 14 Maret diperingati sebagai Hari Pi. Karena dalam penulisan di Barat tanggal tersebut di tulis 3,14 yang merupakan pendekatan dari nilai Pi itu sendiri.

G.    Pembuktian nilai

Pembuktian kebenaran nilai . Dalam membuktikan nilai  ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
1.      Menyiapkan alat dan bahan
-          Kertas berwarna
-          Gunting
-          Kalkulator
-          Alat Tulis
-          Penggaris
-          Jangka
-          Pita
2.      Langkah-langkah pembuktian nilai
-          Buat 3 buah lingkaran dengan diameter yang berbeda.
-          Setelah membuat lingkaran, ukurlah keliling ketiga lingkaran tersebut dengan menggunakan pita
-          Setelah mengukur ketiga lingakaran tersebut dengan menggunakan pita, ukur pita hasil pengukuran lingkaran dengan menggunakan penggaris.
-          Didapatlah keliling ketiga lingakaran tersebut.
-          Kemudian, ukurlah diameter ketiga lingkaran tersebut dengan menggunakan penggaris, maka didapatkan diameter masing-masing lingkaran.
-          Selanjutnya, kita bagi keliling masing-masing lingkaran dengan diameter masing-masing lingkaran (keliling/diameter).
-          Didapatlah π masing-masing lingkaran ± 3,14

H.  Kesimpulan

Pi adalah sebuah konstanta dalam matematika yang merupakan perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya. Istilah Pi sendiri diambil dari huruf Yunani ”Phiwas” yang merupakan abjad Yunani yang ke-16. Karena (π) berhubungan dengan lingkaran, maka (π) banyak ditemukan dalam rumus-rumus trigonometri dan geometri, terutama yang menyangkut lingkaran, elips dan bola. Pi juga ditemukan pada rumus-rumus bidang ilmu lainnya seperti kosmologi, teori bilangan, statistika, fractal, termodinamika, mekanika, dan eloktromagnetisme.
Tidak diketahui siapa orang yang pertama kali menemukan pi namun perbandingan keliling dengan diameter lingkaran atau tepatnya 3,14159... disimbolkan dengan huruf π pertama kali dilakukan oleh William Jones (1675-1749) tahun 1706. Namun pemakaian simbol ini secara luas hingga kini setelah dipopulerkan oleh matematikawan Leonhart Euler (1707-1783).
Sejarah perkembangan Pi dimulai dari abad ke-19 sebelum masehi oleh Bangsa Babilonia sampai dengan tahun 1920 oleh Matematikawan dari India Srinivasa Ramanujan. Namun hingga saat ini orang sering menggunakan 3,14 untuk menyatakan nilai Pi.


Daftar Pustaka
Mukharrohmah, K. (2012). Asal Muasal Pi = 3,14 .... Retrieved 03 16, 2017, from             http://kurnia-mukharromah.blogspot.co.id/2012/11/asal-muasal-pi314.html
Sumardyono. (2014). Sejarah Penggunaan Simbol Konstanta Pi. Retrieved 03 20,             2017,fromhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=            web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiBj8Cd1PPSAhWEsY8KH            W_QCboQFggfMAE&url=http%3A%2F%2Fp4tkmatematika.org%2Ffile %2FARTIKEL%2FArtikel%2520Matematika%2FSejarah%2520penggun aan%2520simbol%2520%2520phi_suma
Windarti. (2015). Makalah Phi. Retrieved 03 26,      2017,from:https://www.slideshare.net/windartiaja/makalah-            phi55564282?from_action=sav

Tidak ada komentar:

Posting Komentar